![]() |
| Ilustrasi gaya hidup kebiasaan minum kopi |
LAMPUNGSIGER.COM :Ketika ada waktu luang atau senggang untuk bersantai biasanya digunakan untuk makan makanan ringan disertai dengan minum kopi. Apalagi kebanyakan orang Indonesia suka dengan kopi dan kopi sekarang ini bukan hanya dinikmati oleh laki-laki, namun kaum perempuan pun banyak yang suka meminum kopi dengan berbagai macam alasan.
Namun, berbagai macam alasan tersebut seperti hal yang tidak mungkin. Sebagai contoh kalau tidak meminum kopi sehari saja bisa membuat pusing, ngantuk, lemas dan sebagainya. Alasan-alasan tersebut apabila diidentifisikasikan dengan ketergantungan bisa saja benar.
Kalau berbicara mengenai kopi memang biasanya diidentikan dengan kewaspadaan agar tidak mengantuk dan ini juga berkaitan dengan yang namanya reseptor adenosin.
Reseptor merupakan suatu senyawa sebagai pengikat senyawa kimia yang bernama senyawa adenosin. Senyawa adenosin adalah senyawa yang berfungsi atau mengatur seseorang untuk masuk ke dalam fase tidur, kemudian kandungan kafein yang terdapat pada kopi akan mengalihkan senyawa adenosin tersebut disaat orang tersebut ingin tidur atau istirahat.
Yang perlu kita ketahui adalah bahwa ketika senyawa adenosin berada di dalam otak akan membuat seseorang tertidur, namun kandungan kafein yang ada di dalam kopi berfungsi untuk melawan agar seseorang tersebut tidak tidur atau membuat tubuh tetap terjaga.
Pada tubuh yang sehat, maka tubuh tersebut masih dapat mentoleransinya dalam kurun waktu 1 minggu hingga 1 bulan, tetapi apabila kebiasaan ini sering dilakukan setiap hari, maka sampailah pada ambang batas kemampuan tubuh untuk mentolerirnya.
Jika pada awal minggu pertama sampai dengan bulan pertama tubuh hanya memerlukan 1 cangkir kopi untuk tetap terjaga, maka bisa saja di minggu kedua atau bulan kedua tubuh memerlukan 2 cangkir kopi agar tetap terjaga. Hal itu disebabkan karena normalnya tubuh akan menambah reseptor adenosin yang baru.
Harus kita perhatikan lagi bahwa senyawa adenosin berfungsi untuk membuat seseorang masuk ke dalam fase tidur dan kandungan kafein pada kopi berfungsi untuk membuat orang terjaga dari tidur. Ketika pada saat senyawa adenosin pada otak bertambah, maka diperlukan lebih banyak kandungan kafein pada kopi untuk melawannya agar seseorang tersebut terjaga dari tidurnya.
Yang harus diperhatikan adalah bahwa tubuh memiliki ambang batas untuk mengatasi asupan kafein yang masuk ke dalam tubuh. Terdapat batasan meminum kopi bagi pria dan wanita yaitu pada laki-laki hanya boleh mengkonsumsi maksimal 400 mg perharinya atau setara dengan 4 gelas kopi atau 6 gelas teh, Sedangkan untuk perempuan maksimal 300 mg perharinya atau setara dengan 3 gelas kopi atau 4 gelas teh.
Agar mengetahui bagaimana perhitungan kadar kafein pada kopi dan bagaimana perhitungannya, silahkan lihat ilustrasi sebagai berikut :
1 (satu) cangkir kopi memiliki kadar kafein sekitar 150 mg dan akan berkurang sebanyak 75 mg pada 6 jam pertama karena proses eliminasi, lalu 6 jam kemudian kadar kafein pada kopi akan berkurang lagi setengahnya yaitu 37,5 mg. Orang yang meminum kopi pada 6 jam pertama akan mengantuk dan 6 jam berikutnya akan semakin mengantuk.
Hal ini dimaksudkan karena tubuh tidak dapat mentoleransi rasa ngantuk, meskipun telah meminum kopi yang mengandung kafein jika terlalu letih pada bagian otot. (Net)

Post a Comment