LAMPUNGSIGER—Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada akhir tahun 2017 ditargetkan mencapai 60% di semua jenjang pendidikan di provinsi Lampung. Hingga pada tahun ajaran 2018/2019 nanti semua satuan pendidikan di wilayah Republik Indonesia ini hanya memakai kurikulum nasional yaitu kurikulum 2013
“ Diharapkan dengan adanya koordinasi pelaksanaan implementasi kurikulum 2013 ini target tersebut dsapat tercapai,” kata Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP ) Lampung, Sabli saat melakukan rapat koordinasi pelaksanaan implementasi kurikulum 2013 untuk semua jenjang pendidikan baik SD, SMP, SMA dan SMK di Aula LPMP, Bandar Lampung, pekan lalu.
Rakor berlangsung selama tiga hari dari tanggal 9 sampai dengan 11 Maret 2017 dibuka langsung Kepala LPMP Lampung Sabli. Acara dihadiri seluruh perwakilan dinas kabupaten kota se Lampung, dan Ketua Dewan Pendidikan Lampung Mahfud Santoso.
Menurut Sabli, sampai dengan tahun 2016 ini, satuan pendidikan di Provinsi Lampung ini sudah mengimplementasikan kurikulum 2013 sebanyak 25% pada masing-masing jenjang. “Untuk jenjang sekolah dasar sebanyak 920 sekolah untuk 15 kabupaten kota dengan guru yang mengikuti pelatihan sebanyak 4.279 orang, kemudian untuk jenjang SMP 320 sekolah dengan guru yang mengikuti pelatihan sebanyak 2.399 orang. Selanjutnya untuk jenjang SMA sebanyak 124 sekolah dengan jumlah guru yang telah mengikuti pelatihan sebanyak 2.356 orang. Sedangkan untuk jenjang SMK sebanyak 61 sekolah dengan jumlah guru yang telah mengikuti pelatihan sebanyak 1.639 orang. Sehingga sampai dengan tahun 2016 sudah sebanyak 1.425 satuan pendidikan dari berbagi jenjang yang mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan 10.673 guru yang sudah terlatih,” katanya.
Sedangkan untuk tahun 2017 ini, LPMP ditargetkan menambah sebanyak 35% dari guru-guru dan satuan pendidikan di Lampung untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 pada tahun ajaran baru 2017 ini.
Sasarannya, kata Sabli, untuk SD sebanyak 1.650 sekolah dengan guru yang mendapat pelatihan sebanyak 6.510 orang, untuk jenjang SMP sebanyak 485 sekolah dengan jumlah guru yang mengikuti pelatihan sebanyak 3.865 orang. Selanjutnya untuk jenjang SMA sebanyak 167 sekolah dengan guru yang akan dilatih sebanyak 228 orang untuk instruktur kabupaten kota ditambah 167 sekolah yang setiap sekolah akan diwakili sebanyak 19 mata pelajaran.
“Begitu juga untuk jenjang SMK yang mengikuti kurikulum 2013 sebanyak 153 sekolah dengan jumlah guru yang akan dilatih sebanyak 320 orang untuk 300 orang untuk instruktur kabupaetn kota ditambah 153 sekolahan
Sehingga pada tahun ajaran baru 2017 sebanyak 60 % satuan pendidikan telah mengiplementasikan kurikulum 2013 ini. “Kegiatan ini merupakan kegiatan kejar tayang, artinya sebelum tahun ajaran baru, guru-guru harus terlatih terlebih dahulu untuk implentasi kurikulum 2013. Karena jumlah sasarannya banyak dan waktu tinggal 3 bulan lagi diharapkan para guru dapat merancang peserta dan jadwal pelaksanaan pelatihan tersebut,” katanya.
Sebagai gambaran, perlu saya sampaikan saat ini sudah kembali instruktur provinsi dari pelatihan tingkat pusat untuk tingkat SMA. “Sedangkan untuk 14 Maret ini kita akan melaksanakan bimtek bagi instruktur kabupaten kota jenjang SMA,” katanya. Terakhir, kata Sabli pihaknya berharap agar pada akhir 2017 nanti semua satuan pendidikan dapat mengikuti program yang sudah direncanakan dan dapat berjalan sebaik baiknya. “Sehingga pada akhir 2017 dapat mengimplementasikan kurikulum 2013 sebanyak 60% satuan pendidikan.” katanya. (iwan)

Post a Comment